Oleh: Doberainews
Manokwari,- Tokoh Intelektual Arfak dukung TNI/Polri Tangkap Pelaku Penembakan Di Maybrat Papua Barat pada Kamis 20 Januari 2022 kemarin.
Saya melihat penembakan yang terjadi Maybrat adalah tindakan brutal, dan tidak manusiawi dengan mengorbankan anak – anak Papua yang seharusnya menjadi tuan di negeri sendiri dengan menjaga Tanah Papua.
Kami mengutuk tindakan tidak manusiawi ini. Saya mendukung TNI/Polri untuk kejar hingga tangkap pelaku – pelaku tersebut sebab tindakan mereka berdampak luas terhadap keamanan masyarakat di area tersebut.
“Saya minta TNI /Polri kerjar dan tangkap oknum – oknum yang melakukan kejahatan tersebut sehingga kamtibmas di Papua Barat kondusif. Jangan sampai melebar ke Kabupaten lainnya,”Kata Intelektual Arfak, Daud Indouw kepada media ini, Sabtu (22/1/2022).
Sebagai salah satu tokoh Masyarakat di Papua Barat, Daud harap masyarakat tidak terprovokasi dengan isu yang beredar dan tetap mendukung aparat TNI/Polri untuk menangkap oknum – oknum tersebut. Masyarakat diharapkan bahu membahu kita jaga daerah kita agar aman dan kondusif,”harapnya.
Secara khusus, Daud meminta kepada masyarakat Arfak di Kabupaten Pegunungan Arfak, Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni agar bersama – sama menjaga daerah tetap aman. Apabila ada oknum – oknum yang dicurigai segera melapor kepada aparat agar bisa diantisipasi.
Saya minta kepada masyarakat di Kabupaten Pegaf dan Mansel untuk tetap menjaga Kamtibmas. Dua Kabupaten ini, Kata Daud Pemerintah pusat telah menjawab aspirasi masyarakat dengan menghadirkan Dua Kabupaten untuk anak – anak Arfak agar menjadi tuan di negeri sendiri, karena itu saya minta masyarakat Arfak harus jaga Kabupaten Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan termasuk Manokwari agar tetap aman dan kondusif.
Disisi lain, Daud juga berharap masyarakat tidak menggunakan cara – cara kekerasan apalagi mengorbankan nyawa manusia untuk memperjuangkan aspirasinya.
“Kalau ada masalah, silahkan menggunakan cara – cara Demokrasi untuk selesaikan,” harapnya.
Daud juga menilai aparat TNI tidak memiliki SOP saat berada di Konflik. Yang saya sesali adalah TNI sebagai Institusi yang professional harusnya memiliki standar keamanan saat berada di daerah Konflik tapi kenapa bisa terjadi penyerangan penembakan misterius seperti itu, hingga menewaskan 1 prajurit dan yang lainnya luka – luka.
Saya pikir sebelum melaksanakan pekerjaan di daerah konflik, harusnya disterilisasi dahulu areanya agar resiko konfliknya kecil. Karena itu, saya harap analisis keamanan TNI sendiri perlu ditingkatkan terutama saat berada di daerah Konflik sehingga tidak mengorbankan korban jiwa.
Sekali lagi, kami dukung TNI /Polri tangkap oknum – oknum penyerangan di Maybrat. Harapan kita, jangan korbankan masyarakat yang tidak bersalah,”pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa pada 20 Januari 2022 pukul 07.00 Wit terjadi penembakan yang dilakukan oleh OTK diduga kelompok TPN OPM kepada aparat Yon Zipur 20 PPA yang sedang dalam perjalanan dari Bas Camp menuju ke lokasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Kampung Fankario dan Kampung Kamat Kabupaten Maybrat mengakibatkan 1 Anggota TNI meninggal Dunia dan yang lainnya luka berat.