Search here and hit enter....

Menteri Agama RI: Kerukunan Antar Umat Beragama Di Tanah Papua Dan Papua Barat Sudah Terjalin Dengan Baik

Perayaan Ibadah ucapan Syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) Ke 167 tahun di tanah Papua berlangsung di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan secara virtual; Mengatakan HPI di tanah Papua dan Papua Barat diperingati setiap tanggal 5 Februari, dan telah menjadi hari libur khusus di Provinsi Papua dan Papua Barat.

HPI dirayakan untuk memperingati masuknya 2 misionaris asal Jerman yaitu Otto dan Geisler, yang pertama kali tiba di Pulau mansinam Papua Barat pada 5 Februari 1855, untuk menyebarkan ajaran Kristen.

“Peristiwa ini menandai dimulainya transformasi di tanah Papua, dulu dikenal sebagai New Guni masih yang tertutup kegelapan dalam seluruh aspek, kepada peradaban baru berkat pembangunan yang dilakukan oleh gereja dan pemerintah,” ujar Cholil Qoumas,  Sabtu (5/2).

Kata Cholil Qoumas, Papua dan Papua Barat sejatinya tanah yang damai, meski mayoritas warganya beragama Kristiani namun kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling timur negara kesatuan Republik Indonesia ini tetap terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, kerukunan antar umat beragama di tanah Papua dan Papua Barat sudah terjalin dengan baik, karena setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan .

Situasi dan kondisi masyarakat Papua dan Papua Barat yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan, perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan, imbuhnya.

Lebih lanjut jelas Cholil Qoumas, kondisi Papua dan Papua Barat tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini, Pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tri kerukunan umat beragama yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.

“Untuk itu nilai-nilai utama yang menjadi pondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan prakteknya”, tandasnya.

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, ini merupakan perintah dari Yesus sang guru agung, untuk itu dirinya berharap, ajaran ini dapat kita implementasikan dan mempraktekkan bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.

Selain itu, sebagai Menteri Agama berharap agar umat Kristen di tanah Papua dan Papua Barat tetap dan terus menjadi teladan dalam sikap toleran dan kemanusiaan, serta tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat terwujud, yaitu agama sebagai sarana dalam meraih keridohaan Tuhan dalam kehidupan yang rukun dan damai.(red)

BERIKAN KOMENTAR ()
 

Hello!

Click our representatives below to chat on WhatsApp

#
#
# #
#
Call us to #
Hello! What can I do for you?
×
How can I help you?