Search here and hit enter....

DAFTAR KEKEJAMAN KNPB, Organisasi Sayap KKB Papua Yang Terlibat Penembakan Prajurit TNI Di Maybrat

MANOKWARIPOS.COM – Berikut daftar kekejaman Komite Nasional Papua Barat ( KNPB), organisasi sayap KKB Papua yang terlibat penembakan terhadap TNI di Kabupaten Maybrat.

Para anggota KNPB ternyata sebelumnya pernah beberapa kali terlibat berbagai aksi teror.

Seperti penyerangan posramil, kerusuhan di Yahukimo, hingga baku tembak dengan rombongan Danrem 181/PVT Sorong.

Diketahui, Kasus penembakan terhadap anggota TNI yang sedang mengerjakan jembatan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat akhirnya mendapat titik terang.

Para pelaku penembakan sudah diidentifikasi oleh pihak kepolisian setempat.

Ada sebanyak 11 orang yang ditetapkan dan kini ditetapkan sebagai Daftar pencarian orang (DPO).

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan 11 identitas DPO-nya.

“Arnoldus Janssen Kocu sebagai Komandan Lapangan,” kata Adam.

Selain itu, ada beberapa nama militan KNPB Wamen yakni, Manuel Aimau, Chusme Aitif, Sempat Fatem, Zakarias Kamat, Rendi Fatem, Hamelus Asem, Vinsen Frabuku, Thomas Asem, dan Libertus Asem.

“Arnoldus Kocu dan beberapa nama yang menjadi DPO ini memiliki kaitan dengan peristiwa di Posramil Kisor,” ujarnya.

Hal itu terbongkar, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan juga olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Dari hasil pengembangan tersebut, kita temukan 11 nama, yang diduga merupakan pelaku penembakan TNI baru-baru ini,” kata Adam.

Saat ini, Polda Papua Barat serta jajaranya mulai menyebarkan gambar para terduga pelaku yang masuk dalam DPO di tempat umum.

“Jadi, bagi masyarakat yang mengetahui identitas dari 11 orang tersebut, bisa langsung menghubungi 110,” ujarnya.

Lantas, seperti apa kekejaman anggota KNPB sebelumnya?

1. Ditangkap Saat Kerusuhan di Yahukimo

Ruben Wakla, seorang tokoh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap saat kerusuhan di Yahukimo.

Ruben Wakla merupakan mantan narapidana kasus jual beli amunisi dari salah satu piminan KKB Papua, Senat Soll pada 2019. Saat itu, Senat Soll masih berstatus sebagai anggota TNI.

Selain Ruben, polisi juga menangkap 55 orang yang diduga terlibat dalam aksi kericuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Minggu (3/10/2021) siang.

“Yang saya tahu dari namanya itu Ruben Wakla,” ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/10/2021).

“Dia dulu yang kami tangkap karena penjualan amunisi dengan Senat Soll, dia sudah jalani hukuman,” kata Faizal.

Faizal mengaku hingga kini aparat keamanan masih terus memeriksa beberapa saksi dan pelaku untuk menyari penyebab terjadinya kericuhan.

Kericuhan di Yahukimo terjadi pada Minggu siang. Saat itu, sekelompok masyarakat dari Suku Kimyal menyerang masyarakat Suku Yali yang tengah beribadah di gereja.

Akibat penyerangan tersebut, enam warga tewas dan 43 lainnya luka-luka.

Selain itu, massa juga membakar sejumlah bangunan.

Setidaknya ada sekitar seribu warga yang mengamankan diri di Polres Yahukimo.

2. Penyerangan Posramil

Kabid Humas Polda Papua Barat (Polda Pabar) Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memburu pelaku setelah Posramil Kisor diserang.

Aparat akhirnya berhasil menangkap MY (20) di Kampung Boksu Aifat Selatan dan MS (18) di Kampung Imsum, Aifat Selatan Maybrat.

Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka, penyidik Polres Sorong Selatan memeroleh informasi siapa saja yang terlibat dalam insiden yang menewaskan empat prajurit TNI itu.

Aparat juga mendalami peran mereka dalam penyerangan terencana dini hari tersebut.

“Dari 17 nama tesebut secara struktur organisasi nama Silas Ki merupakan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sektor Kisor ia merupakan pengagas dari kegiataan penyerangan tersebut,” kata dia. Adapun, 18 lainnya termasuk 2 pelaku sudah ditangkap mereka merupakan personel militan anggota KNPB sektor Kisor dan sekitarnya.

Para tersangka diminta agar segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. TNI-Polri akan terus memburu pelaku hingga pelaku tersbut menyerakhan diri atau ditangkap.

Polda Papua Barat diterjunkan di lokasi kejadian untuk membantu proses penyidikan dan pengejaran pelaku pembunuhan.

“Barang bukti parang, bercak darah, akan di bawa ke laboratorium forensik untuk diperiksa serta selongsong peluru diamankan di TKP,” tutur Adam.

Berikut daftar17 DPO selengkapnya: 

1.Silas Ki Kampung Msum

2. Manfred Fatem (31) Th

3. Musa aifat kampung Insum

4. Setam kaaf kampung Insum

5. Titus Sewa kampung Nisor

6. Irian Ki Kampung Nisor

7. Alfin Fatem Kampung Insum

8. Agus Kaaf Kampung Insum

9. Melkias Ki Kampung. insum

10. Melkias Same Kampung Insum

11. Amos Ki kampung Insum

12. Musa Aifat Kampung Insum

13. Moses Aifat Kampung Insum

14. Martinus Aisnak Kampung Aiysa

15. Yohanes Yaam Kampung Insum

16. Agus Yaam Kampung Insum

17. Robi Yaam Kampung Insum

3. Baku tembak dengan rombongan Danrem 181 Sorong

Rombongan Danrem 181/PVT Sorong terlibat baku tembak dengan Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Kampung Kamat, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

Kejadian yang berlangsung pada Minggu (5/9/2021) itu berawal saat rombongan Brigjen TNI Indra Heri hendak menuju ke Kisor untuk meninjau Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, yang diserang kelompok separatis teroris. 

Menurut Kapala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron, saat sampai di Kampung Kramat, rombongan Brigjen TNI Indra Heri mendapati jembatan yang sengaja dirusak.

Setelah itu, rombongan Danrem melihat sekelompok orang yang menenteng senjata api, yang diduga adalah kelompok KNPB.

Tim gabungan TNI-Polri kemudian melakukan pengejaran terhadap kelompok itu.

Kelompok KNPB disebut lari ke dalam hutan, sampai akhirnya terjadi kontak senjata.

Aksi penembakan itu terjadi menjelang magrib, tim gabungan kemudian memutuskan untuk kembali ke Pos Kodim 1809/Maybrat untuk dilakukan konsolidasi. 

“Pada saat patroli pengejaran, telah didapati satu orang pelaku yang terlibat pada saat penyerangan Posramil persiapan Kisor,” katanya. 

Dengan tertangkapnya satu orang ini berarti telah ada tiga pelaku penyerangan posramil Kisor yang diamankan. 

“Pasca insiden penyerangan Posramil Kisor situasi di Kabupaten Maybrat sudah mulai kondusif dengan ditempatkan pos gabungan di wilayah Aifat Raya untuk menjamin keamanan masyarkat yang hingga saat ini mengungsi ke hutan,” ujar Hendra, kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Sumber:tribunnews.com

BERIKAN KOMENTAR ()
 

Hello!

Click our representatives below to chat on WhatsApp

#
#
# #
#
Call us to #
Hello! What can I do for you?
×
How can I help you?