Siswa SD Inpres Yosiba mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Bandung, MANOKWARIPos.com – Pembangunan sumber daya manusia (SDM)di tanah Papua jadi cara pemerintah menyelesaikan permasalahan di Papua.
Pembangunan SDM dianggap sangat penting karena untuk memajukan suatu daerah diperlukan kualitas manusia yang unggul.
Analis Kebijakan Publik, DR (Cand) Nuryahman melihat, selama ini pemerintah berusaha agar Papua terus maju. Tak hanya untuk mempromosikan wisata dan sumber daya alam, tapi demi kemakmuran rakyatnya dengan pembangunan sumber daya manusia.
“Mengapa harus sumber daya manusia?, sebab jika yang dibangun hanya infrastruktur saja maka tidak akan memakmurkan rakyat, tetapi juga harus ada faktor pendukungnya yakni kecerdasan manusia”, ujar Nuryahman. Untuk mendukung pembangunan SDM, pemerintah menyalurkan dana otonomi khusus yang disalurkan untuk bidang pendidikan.
Salah satunya dengan pemberian beasiswa kepada putra-putri Papua yang berprestasi. Ia melihat dengan beasiswa, maka mereka yang ingin cerdas dengan pendidikan tinggi bisa terbantu, dan anak Papua tak lagi identik dengan keterbelakangan.
“Dengan beasiswa maka mereka bisa sekolah gratis dari tingkat SD sampai SMA, bahkan juga di tingkat universitas. Mereka bisa kuliah tak hanya di Universitas Cendrawasih Papua, tetapi juga di Jawa dan pulau-pulau lain, bahkan luar negeri” ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan telah memberikan beasiswa LPDP bagi para pelajar di Papua. Beasiswa ini khusus untuk kuliah di luar negeri dan khusus untuk jenjang S2 dan S3.
Sejak tahun 2013 sudah ada lebih dari 300 magister, lebih dari 100 doktor, dan 5 dokter spesialis yang merupakan alumni beasiswa LPDP.
Dengan diberikan beasiswa hingga ke luar negeri, kata dia, pemerintah yakin bahwa anak-anak Papua memiliki potensi besar untuk maju.
“Mereka bisa kuliah dan mendapatkan cakrawala baru di kampus luar negeri. Setelah lulus nanti, diharapkan mereka bisa menjadi pengajar di Papua agar anak-anak di Bumi Cendrawasih mendapatkan ilmu dan juga inspirasi,” katanya.
Selain pendidikan formal, Pemerintah juga membangun SDM melalui pendidikan vokasi. Sejumlah Balai Latihan Kerja BLK yang dibangun baik di Propinsi Papua maupun Papua Barat.
Keunikan BLK di Papua adalah siswa BLK bisa mencapai usia 45 tahun hingga para ibu rumah tangga maupun lulusan SMA. Para siswa peserta BLK dapat belajar di sana tanpa mengkhawatirkan ijazah.
Setelah lulus, diharapkan mereka bisa membuka usaha sendiri seperti katering, bengkel, salon, dll. Sehingga kehidupannya akan menjadi lebih baik.
Pemerintah terus mendorong agar sumber daya manusia di Papua menjadi maju dengan memberikan program beasiswa, baik dari dana Otsus maupun LPDP. Diharapkan dengan program beasiswa generasi muda bisa merasakan pendidikan dengan mudah dan merata.
Pendidikan vokasi juga diberikan agar SDM di Bumi Cendrawasih memiliki keterampilan dan bisa mandiri. Melalaui keduanya, diharapkan peradaban yang lebih baik ditanah Papua dapat tercapai.
Sumber: jabar.tribunnews.com