Satgas Damai Cartenz Evakuasi 8 Jenazah Karyawan PTT yang Ditembak KKB Papua
Jakarta, Manokwaripos.com – Tim Operasi Damai Cartenz 2022 berhasil melakukan evakuasi terhadap delapan korban peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua, pada Kamis, 3 Maret 2022 pukul 13.00 WIT.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, dalam proses evakuasi itu petugas bersinergi dengan personel TNI dan menggunakan jalur udara dengan helikopter.
“Sebanyak sembilan personel Ops Damai Cartenz dan anggota TNI kami kerahkan untuk evakuasi,” tutur Ahmad dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).
Menurut Ahmad, personel TNI-Polri turut melakukan pengamanan serta penjagaaan di sekitar lokasi evakuasi. Adapun sejumlah kendala yang dihadapi seperti cuaca yang ekstrem karena sewaktu-waktu bisa berubah, juga kondisi geografis yang cukup sulit.
“Kami meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendoakan dan mendukung agar evakuasi ini berjalan dengan aman dan lancar,” jelas Ahmad.
Aparat gabungan TNI dan Polri berkomitmen untuk memburu gerombolan bersenjata yang telah membunuh delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022).
Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman mengatakan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan itu tetap menjadi komitmen aparat TNI-Polri.
Hanya saja saat ini aparat keamanan fokus untuk segera mengevakuasi jenazah delapan karyawan PTT ke Timika.
“Kami tetap berkomitmen untuk melakukan upaya penegakan hukum karena apa yang mereka lakukan itu merupakan sebuah tindak pidana. Sekarang ini kami fokus untuk mengevakuasi para korban,” kata Kombes Firman yang dikutip dari Antara, Minggu (6/3/2022).
Satgas Operasi Damai Cartenz, katanya, kini terus mengumpulkan informasi dari anggota di lapangan tentang para pelaku yang telah membunuh delapan karyawan PTT.
Meski sudah mengetahui identitas kelompok bersenjata tersebut, namun aparat TNI-Polri membutuhkan pengembangan lebih lanjut atas berbagai laporan dan informasi yang diterima.
“Pelakunya sudah bisa kami identifikasi, namun kami perlu pengembangan lebih lanjut,” kata Kombes Firman.
sumber : liputan6.com