Jayapura – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyiagakan 1.385 personel di lapangan guna mengamankan ketersediaan listrik selama bulan sucu Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Personel tersebut terdiri dari 758 pegawai PLN, 563 petugas pelayanan teknik, 64 petugas Command Center dan 2 grup Pasukan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) di wilayah Papua dan Papua Barat.
Sedikitnya 32 posko yang tersebar di seluruh unit pelaksana juga disiapkan pada masa siaga mulai April hingga Mei 2022. Kesiagaan personel dilakukan PLN untuk memastikan suplai listrik terus tersedia dan petugas di lapangan dapat cepat merespon apabila terjadi gangguan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan dalam masa siaga ini, tempat ibadah menjadi fokus utama pengamanan kelistrikan PLN.
“Sekitar 92 titik di Papua dan Papua Barat menjadi prioritas pengamanan kelistrikan kami di mana sebagian besarnya merupakan tempat ibadah/masjid,” ungkap Andy Adchaminoerdin kepada wartawan, Senin (04/04/2022).
Dia menyebutkan sebelumnya PLN telah melakukan berbagai persiapan dalam menjaga ketersediaan pasokan listrik. Apel gelar pasukan dan peralatan di setiap Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), inspeksi penyulang dan gardu serta penyisiran jaringan dan pemangkasan dahan-dahan yang mendekati jaringan listrik telah dilaksanakan.
“PLN UIWPPB bersama seluruh Unit Induk Wilayah/Distribusi lain secara serentak juga telah melaksanakan Apel Yantek Optimization, Jumat kemarin. Kegiatan ini menandai komitmen PLN untuk terus meningkatkan kinerja Petugas Pelayanan Teknik (Yantek) sebagai ujung tombak perusahaan dalam melayani pelanggan secara optimal,” ucapnya.
Andy menambahkan dengan Yantek Optimization yang telah dicanangkan sejak akhir 2021 ini, dirinya optimis kualitas pelayanan Petugas Yantek yang bersiaga selama momentum bulan suci Ramadan dan Idulfitri nanti dapat semakin baik.
“Petugas Yantek dituntut untuk tanggap, serta merespon secara cepat apabila ada pengaduan gangguan kelistrikan dari pelanggan,” tambahnya.
Dikatakan, beban puncak kelistrikan di Papua dan Papua Barat saat ini mencapai 341 MW dengan daya mampu pembangkit sebesar 450 MW. Kondisi tersebut memberikan cadangan daya sekitar 109 MW yang cukup untuk memenuhi kebutuhan daya selama Ramadan dan Idul Fitri 1443 H.
“Kami akan berupaya maksimal untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap aman, sehingga masyarakat dapat beribadah dengan nyaman di bulan Ramadan ini,” tutup Andy.
Sumber : republiknews.co.id