Manokwari – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengaku, pihaknya akan melakukan pemantauan soal dugaan penggunaan merkuri di tambang emas ilegal, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.

Salah satu bahan yang harus diwaspadai yakni, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti merkuri di tambang emas ilegal tersebut.

“Kita sudah sepakat pada 2017 lalu, pemerintah telah menghapus praktek penggunaan merkuri,” ujar Tornagogo, kepada sejumlah awak media, Sabtu (16/4/2022).

Hal tersebut merupakan catatan yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh Polda Papua Barat ke depannya di tambang emas ilegal.

Nantinya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pemantauan dugaan penggunaan merkuri di tambang emas tersebut.

“Kami tetap fokus pada dampak dari penambangan emas itu terhadap lingkungan hidup,” tuturnya.

Ia menuturkan, jika ada yang sengaja menggunakan zat merkuri di tambang tersebut, otomatis akan berdampak kepada individu, keluarga dan masyarakat lain di lingkungan itu.

“Merkuri itu tidak bisa hilang, dia tetap ada dan bisa merusak anak kecil,” ucapnya.

Kata dia, persoalan penggunaan merkuri akan menjadi bahan evaluasi yang menarik untuk semua pihak.

Sumber : tribunnews.com