Papua, manokwaripos.com – Polisi mengklaim tidak ada korban luka-luka dari pembubaran demonstrasi massa yang menolak daerah otonomi baru (DOB) di Jayapura, Papua, Jumat (3/6) pagi.
Kapolres Jayapura AKBP Victor D Mackbon mengatakan sejumlah foto beredar yang menyatakan ada mahasiswa luka-luka akibat terkena pukulan merupakan hoaks atau berita palsu. “Foto-foto yang beredar itu kami pastikan adalah hoaks, itu hoaks. Itu foto 2022, 2021, 2020 kalau tidak salah. Foto (aksi) sebelumnya,” kata Victor saat dikonfirmasi.
Menurut Victor kepolisian telah mengantongi data pembanding untuk memperkuat klaim tersebut. Ia pun mengatakan saat ini penyebaran informasi palsu tersebut tengah dalam proses penyelidikan kepolisian. Artinya, polisi akan melakukan penindakan hukum jika mengantongi bukti-bukti permulaan yang cukup terkait penyebaran foto palsu itu.
“Kami sudah lakukan penyelidikan terkait hoaks tersebut. Kami pastikan itu gambar lama, yang kami juga sudah punya data pembandingnya, foto pembandingnya,” ucap dia. Namun, Victor tidak menunjukkan foto pembanding yang dimiliki kepolisian sehingga dapat mengklaim mahasiswa luka itu sebagai hoaks.
Menurutnya pembubaran unjuk rasa hari ini berlangsung dengan tertib. Ia mengatakan kepolisian tak bisa memberikan akses bagi demonstran untuk melakukan aksinya lantaran tidak memenuhi persyaratan untuk menggelar kegiatan hari ini. Salah satunya, kata Victor, massa bersikeras melakukan longmars yang dinilai dapat mengganggu ketertiban masyarakat sekitar.
“Kalau mau ke DPR saya fasilitasi kendaraan, 100 orang yang punya peran ini untuk ikut dalam kendaraan, kami siapkan truk untuk bicara di DPR. Di DPR juga sudah kami komunikasikan untuk terima aspirasi mereka. Tapi mereka tidak mau juga. Karena pengalaman 2019 mereka, orang-orang ini, oknum ini melakukan tindakan yang merusak. Ini yang kami cegah, itu kami tidak mau kecolongan lagi,” jelas Victor.
Sumber: cnnindonesia.com