Papua, manokwaripos.com – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Papua Barat, Ferry Auparay, mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan Y20 dan W20.
Menurutnya Youth 20 (Y20) merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk saling berdialog.
“Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus,” kata Fery dalam keterangan yang diterima, Rabu (8/6/2022).
Sementara W20 yang dibentuk pada tahun 2015, kata Ferry Auparay didasari oleh kesadaran para pemimpin negara anggota G20, akan pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam Pembangunan Ekonomi Global.
“Sebagai wakil suara perempuan, W20 mendorong pengadopsian dokumen- dokumen komitmen G20 yang melibatkan isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan yang inklusif, serta kerja sama perempuan dalam sektor ekonomi internasional,” ujarnya.
Fery yang juga merupakan Ketua KSPSI Papua Barat mengatakan Pre Summit W20 di Manokwari Papua Barat mengusung tema ‘Mengatasi Kerentanan, Membangun Ketahanan. Perempuan Pedesaan, Perempuan Disabilitas, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Y20 tema “Keberagaman dan Inklusi’.
Dikatakannya, data BPS 2021 sekitar 47,35 persen penduduk Papua Barat adalah perempuan 33,18 persen, dari jumlah itu merupakan usia produktif. Kemudian sekitar 28,77 persen dari jumlah penduduk merupakan pemuda (usia 15-30 tahun-red), yang seluruhnya merupakan kategori usia yang sangat produktif. “Potensi demografi ini, merupakan kekuatan sekaligus tantangan bagi kita semua dalam pembangunan di Papua Barat,” ucapnya.
Sebagai ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Papua Barat menyebutkan, event Y20 dan W20 ini merupakan suatu kehormatan sehingga semua pihak harus mendukung suksesnya acara tersebut. “Papua Barat dengan mayoritas wilayah berada di wilayah pesisir pantai, yang mempunyai potensi sumber daya perikanan dan pariwisata yang luar biasa harus dapat kita manfaatkan,”imbuh Pengusaha Asli Papua ini.
Lebih jauh Ferry menuturkan, dalam event Y20 dengan tema ‘Keberagaman dan Inklusi ‘tersebut, peran Pemuda perlu dorong dengan peningkatan usaha Ekonomi Kreatif, dengan pembentukan kelompok nelayan serta sistem koperasi. Selain itu, didorong juga sistem marketing yang profesional sesuai dengan perkembangan saat ini dan mendukung program Pemerintah Pusat, yang mana telah menetapkan Kabupaten Biak sebagai Pelabuhan Export Perikanan Asia Tenggara dan Dunia.
Terkait adanya W20 yang lebih intens dalam pemberdayaan Perempuan untuk kesetaraan gender, tidak boleh ada diskriminasi terhadap Perempuan umumnya dan khususnya Mama-mama Papua.
Hal tersebut merupakan bentuk kesinambungan, dimana peran wanita dalam mensukseskan keluarga dalam bidang ekonomi maupun pembinaan terhadap anak sehingga menghasilkan generasi Papua yang berkualitas.
Maka diharapkan peran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Perikanan dan Dispora Provinsi Papua Barat, agar dapat merumuskan program kerja yang pro rakyat demi peningkatan sumber daya ekonomi dan peningkatan kualitas generasi muda Papua.
“Untuk itu saya mengajak semua generasi Papua yang ada di Provinsi Papua Barat, untuk mendukung kegiatan Y20 dan W20 demi menyiapkan masa depan generasi muda orang asli Papua dan Perempua asli Papua bersiap diri menghadapi kondisi dan kemajuan global, yang tanpa disadari kami telah masuk kepada zaman teknologi global dan juga kami siap menghadapi dan bersaing pasar bebas Asia dan Dunia,” pungkasnya.
Sumber: tribunnews.com