Papua, manokwaripos.com – Wakil Ketua II DPRP Papua, Edoardus Kaize mengatakan gejolak penolakan pemekaran wilayah Papua yang terjadi tidak akan menghambat proses pembentukan daerah otonomi baru (DOB).
“Walaupun ada pro dan kontra, Lapago, Mepago dan Animha ada penolakan itu sah-sah saja, mereka punya aspirasi tetapi aspirasi ini tidak boleh menggeneralisir Papua tidak boleh dimekarkan,” tegas Edo dalam wawancara bersama RRI Merauke, Jumat (17/6).
Diketahui, pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Provinsi Papua, baik di wilayah Lapago, Mepago dan Animha menjadi pro dan kontra.
Hal ini banyak diperbincangkan di masyarakat baik yang menerima maupun yang menolak. Khusus di wilayah Selatan Papua, santer terdengar penolakan masyarakat terhadap pembentukan DOB di wilayah Jayapura dan Kota Wamena sementara beberapa kota lain diluar Papua.
Namun apakah ini akan menghambat kehadiran provinsi baru di wilayah Papua? Menurut Edo, agenda proses pemekaran DOB Papua Selatan sudah berjalan melalui hak inisiatif DPR RI untuk mendorong pemekaran dalam sidang paripurna DPR RI.
“Jadi proses yang ada sedang berjalan, tidak berhenti. Kita memang tidak melihatnya, tapi proses tetap berjalan,” tambah Edo.
Soal kesiapan SDM di wilayah Selatan Papua, menurut Edo adalah urusan negara. “Kita titik beratkan pertumbuhan SDM di empat kabupaten di Selatan Papua, kita punya kepegawaian di empat kabupaten ini harus pro aktif betul mempromosikan masyarakat dalam kepangkatan, golongan, sehingga prosesnya bisa mendorong, saat kita punya provinsi Papua Selatan kita sudah siap, kita tidak menunggu provinsi jadi dulu, terlambat kita,” tegas Edo.
Edo menambahkan, dari empat kabupaten yang ada harus dipilih yang mana yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. “Jangan ketika ketiga provinsi jadi, tapi tidak ada tenaga di kabupaten, pasti harus diambil dari luar. Misalnya Sekda harus eselon satu, siapa yang harus dipilih? Jadi harus kita siapkan SDM kita,” ungkap Edo.
Terakhir, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua tersebut mengungkapkan bahwa tugas masyarakat adalah mendukung dan mendoakan kelancaran proses pembentukan DOB Papua Selatan. “Kita harus siapkan diri kita, cepat atau lambat provinsi pasti jadi, kita harus pastikan daerah kita aman tidak ada kericuhan sehingga tidak ada penilaian bahwa belum siap dalam pembentukan DOB ini,” pungkas Edo.
Sumber: gesuri.id