Search here and hit enter....

Kelompok Separatis Papua Manfaatkan Ucapan Lyodra Terkait Papua dan Merdeka untuk Tunjukkan Eksistensi

Gelaran perayaan HUT ke-77 RI yang berpusat di Istana negara pada Rabu 17 Agustus 2022 lalu, selain meninggalkan kesan menghebohkan dengan penampilan penyanyi cilik asal Banyuwangi, Farel Prayoga melalui lagu ‘Ojo Dibandingke’. Juga terdapat kejadian lain yang tak kalah membuat publik sedikit berdebat hingga dimanfaatkan oleh kelompok berkepentingan, yakni terkait isu separatisme Papua.  

Seorang penyanyi pemenang ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Lyodra Ginting yang sejak beberapa tahun silam didaulat tampil dalam acara di istana, juga membuat sebuah ‘kehebohan’ ketika dirinya menyanyikan lagu-lagu daerah secara medley. Berdasarkan kronologinya, saat itu dirinya sedang akan beralih ke lagu asal Papua berjudul Apuse. Sebuah ucapan keluar dari penyanyi asal Medan tersebut menyebut kata Papua, kemudian jeda beberapa detik lalu disusul dengan ucapan kata merdeka. Sontak, hal tersebut menjadi tanya bagian sebagian pihak, mendesak maksud dari penyanyi yang pernah memenangkan kompetisi di Prancis sebelum Indonesian Idol. Di sisi lain, kejadian tersebut juga dimanfaatkan oleh kelompok separatis Papua melalui beberapa akun media soslalnya untuk mengamplifikasi dengan bumbu caption atau narasi yang seakan-akan membenarkan bahwa Lyodra berada di pihaknya mendukung Papua lepas dari Indonesia.

Kelompok Separatis Manfaatkan Kejadian Lyodra untuk Naikkan Isu Kemerdekaan Papua

Seperti gayung bersambut, segala tuntutan kemerdekaan dari kelompok separatis yang sebelumnya selalu mendapat perlawanan dari pemerintah kini seperti mendapat angin segar dengan adanya kejadian yang menimpa Lyodra. Terpantau sebuah channel Youtube yang menyatakan dirinya sebagai West Papua Liberation Organization (WPLO) secara sigap mengunggah ulang video penampilan Lyodra tersebut, dan hingga kini telah ditonton lebih dari 11 ribu viewers. Nampak pula di kolom komentar terdapat perdebatan warganet dalam memaknai ucapan dari sang penyanyi. Seorang aktivis HAM yang juga provokator kerusuhan isu rasisme Papua di tahun 2019, Veronica Koman dalam unggahan di twitternya juga tak mau kalah dalam menyambut isu ucapan Lyodra. Secara provokatif ia menyatakan: “selamat siang Lyodra, kartu membershipnya sudah bisa diambil.”

Penjelasan Terkait Ucapan Lyodra

Meski pihak yang bersangkutan belum memberikan penjelasan secara langsung, secara sigap pihak Istana melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyatakan bahwa sang penyanyi, Lyodra tidak bermaksud mendukung gerakan Papua Merdeka. Pasalnya, kata “Papua” dan “Merdeka” diucapkan secara terpisah. Kata “Merdeka” diteriakkan Lyodra sebagai pembangkit semangat nasionalisme bangsa Indonesia, sebagaimana para pendahulu bangsa saat berjuang memerdekakan Indonesia.

Adanya kericuhan hingga tuduhan yang menyebut bahwa Lyodra mendukung Papua merdeka adalah bentuk politisasi dari pihak yang merasa diuntungkan. Ketidaktahuan atau kesengajaan untuk tidak mau tahu atas penggalan dua phrasa kata antara ‘Papua’ dan ‘Merdeka’ sedang digulirkan oleh para penggiring opini sesat tersebut. Semoga sikap kritis dan jeli masyarakat tidak semakin menguntungkan upaya kelompok separatis yang ingin mengambil momentum tersebut untuk menaikkan eksistensi perihal kemerdekaan Papua.

Upaya Kelompok Separatis Papua Mencari Celah Eksistensi di Momentum HUT RI

Kasus pemelintiran yang melibatkan penyanyi Lyodra Ginting hanya satu dari sejumlah upaya kelompok separatis untuk menunjukkan eksistensi di bulan kemerdekaan bangsa Indonesia. Satu hari sebelum peringatan HUT RI, Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua atau juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah lebih dahulu melakukan serangkaian teror dengan aksi penembakan dan pembakaran di tiga lokasi wilayah Kabupaten Intan Jaya.

Wakapolres Intan Jaya Kompol Langgeng Widodo dalam keterangannya mengatakan bahwa penembakan dari tiga lokasi yaitu dari Mamba, belakang BPD dan belakang polsek. Kelompok tersebut juga membakar mes perhubungan milik Dinas Perhubungan Kabupaten Intan Jaya. Akibat penyerangan yang dilakukan kelompok tersebut berdampak pada tutupnya oeprasional bandara. KSTP kembali melakukan penembakan ke arah petugas keamanan saat upacara HUT RI ke-77 di Intan Jaya, Papua, pukul 08.00 WIT, dengan tujuan mengganggu pelaksaan upacara. Namun keseluruhannya dapat diatas oleh aparat, dan tak terdapat adanya korban.

Mendukung Sikap Kritis Publik Tak Perpanjang Isu Lyodra

Dalam perdebatan yang tergelar di komentar media sosial seperti Youtube dan Instagram, dapat kita kaji bahwa keberadaan warganet dalam menyikapi isu tersebut telah berada pada sikap kritis sekaligus bijak. Jika dipetakan dalam bentuk pengkubuan, pihak yang berusahan mengamplifikasi kejadian Lyodra sebagai bentuk dukungan terhadap Papua Merdeka hanya terdapat pada kelompok separatis. Sementara, selain kelompok tersebut, mayoritas paham bahwa kejadian Lyodra hanyalah perkara jeda antara dua kata yang coba dipolitisasi. Publik paham bahwa Lyodra merupakan seorang penyanyi yang memiliki kontribusi besar dalam mengharumkan nama Indonesia melalui sejumlah ajang internasional.

__

Agus Kosek

(Pemerhati Masalah Papua)

BERIKAN KOMENTAR ()
 

Hello!

Click our representatives below to chat on WhatsApp

#
#
# #
#
Call us to #
Hello! What can I do for you?
×
How can I help you?