Oleh : Vania Salsabila Pratama )*
Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Selain bertujuan untuk memeratakan pembangunan, keberadaan IKN diyakini dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Pembangunan IKN tersebut tentu saja membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Masyarakat yang tinggal di Kalimantan Timur tentu saja harus terlibat untuk menjadi pekerja lokal atau tenaga utama dalam membangun IKN.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan bahwa para pekerja lokal yang tinggal di Kalimantan akan menjadi tenaga utama dalam membangun IKN.
Dirinya juga menuturkan bahwa tenaga lokal menjadi prioritas dalam pembangunan IKN. Seandainya kekurangan tenaga kerja, maka SDM dari wilayah lain juga akan mendapatkan kesempatan bekerja.
Handoyo menjelaskan, bahwa secara otomatis daya tenaga kerja lokal akan menjadi prioritas. Apabila kurang, maka SDM dari daerah lain bisa diberikan kesempatan. Ia yakin bahwa warga lokal akan menjadi lokomotif pembangunan IKN dan hal tersebut tentu saja akan menjadi nilai positif. Potensi dipilihnya tenaga kerja lokal bermanfaat untuk mendukung pembangunan IKN.
Handoyo menilai bahwa penetapan tenaga kerja lokal merupakan salah satu langkah dalam upaya mengurangi pengangguran di IKN. Berdasarkan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang tentu saja akan bekerja dalam waktu yang lama hingga IKN benar-benar beroperasi.
APBN sebagai stimulus penggerak ekonomi rakyat, tentu saja penggunaannya harus diupayakan semaksimal mungkin agar penyerapan anggaran tersebut berdampak pada ekonomi rakyat.
Menurutnya, Pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan memiliki dampak positif yang besar sehingga masyarakat mendukung pembangunan sesuai dengan amanah rakyat melalui undang-undang.
Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Irawan Heru Suryanto menilai bahwa pembangunan infrastruktur IKN di kecamatan Sepaku akan berdampak pada berkurangnya angka pengangguran di Kalimantan Timur.
Irawan menuturkan bahwa, banyaknya kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan IKN tentu saja dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Sementara itu pemerintah provinsi Kalimantan Timur hanya menargetkan penuruanan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun ini sebesar 0.37 persen.
Proyek IKN di Kalimantan Timur tidak hanya menjadi hajat besar pemerintah, tetapi juga sebagai pembangkit bagi Kalimantan Timur di mana kehadiran IKN rupanya membawa perubahan besar bagi Kalimantan.
Kehadiran IKN Nusantara di Kaltim diyakini mampu membawa perubahan besar bagi kalimantan secara keseluruhan, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, terlebih infrastruktur yang pembangunannya akan menjadi lebih cepat.
Ketua Tim Wali Kota Samarinda untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP), Syaparudin mengatakan, Kehadiran IKN pasti mampu membawa perubahan besar bagi Kalimantan khususnya Provinsi Kalimantan Timur dalam percepatan pembangunan di segala bidang. Perubahan terjadi terutama di sekitar IKN atau kawasan penyangga IKN, seperti Penajam Paser Utara, Paser Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kota Bontang, Balikpapan dan Samarinda.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara merupakan terobosan untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. Dengan pembangunan IKN Nusantara, jalan Indonesia kembali dan melampaui level pertumbuhan sebelum pandemi terbuka.
Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 sebagai gambaran wujud Indonesia di usia 100 tahun kemerdekaan. Indonesia saat itu, menurut visi ini, telah menjadi negara berdaulat, maju, adil dan makmur. Antara lain dengan ditandainya keberhasilan Indonesia yang berada di peringkat lima kekuatan ekonomi dunia.
Untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, IKN Nusantara disiapkan untuk menjadi wilayah yang mendorong terciptanya world class talent. Sehingga Indonesia akan semakin siap bersaing di tengah era globalisasi
Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Ma’ruf, mengatakan bahwa pemindahan IKN memiliki aspek multidimensi bagi pemerataan ekonomi, geopolitik dan pertahanan keamanan negara, dan juga soal keamanan dari bencana alam.
Ma’ruf mengatakan bahwa kita harus berpikir untuk seluruh Nusantara. Indonesia itu termasuk Kalimantan dan Papua Juga. Banyak orang tidak memahami wawasan nusantara, pikirannya tidak jernih, melakukan kritik yang tidak bermanfaat seperti membuat perpecahan.
Pemindahan IKN itu juga memberi rezeki kepada penduduk setempat yang selama ini mungkin hidup dalam kekurangan. Jalan raya di sekitar kawasan inti pusat pemerintahan IKN sudah mulus. Waktu tempuh mereka ke kota besar lainnya seperti Balikpapan, menjadi lebih singkat. Apalagi jika jalan tembus ke IKN melalui jembatan pulau Balang. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa pembangunan IKN di Kaltim mampu memberikan banyak manfaat.
Keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan IKN tentu saja menjadi kabar baik bagi masyarakat yang ada di Kalimantan Timur, mereka tidak hanya mendapatkan upah tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga sebagai seorang warga negara yang terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara