Oleh : David Kiva Prambudi )*
Pemerintah berupaya untuk semakin meningkatkan aktivitas investasi untuk menunjang adanya pertumbuhan ekonomi nasional karena akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, pemerintah juga tidak menginginkan rakyatnya kesusahan dalam mencari pangan, maka dilakukan berbagai strategi dalam upaya stabilisasi akan harga beras.
Badan Usaha Logistik atau Bulog melakukan operasi pasar beras untuk bisa melakukan pengendalian akan harga beras yang meninggi. Meski begitu, mereka mengungkapkan bahwa stok beras yang berada di Gudang Bulog Karawang dinilai memang masih dalam jumlah yang sangat aman hingga akhir tahun mendatang.
Sebelumnya, diketahui bahwa terjadi kenaikan harga beras pada sejumlah pasar tradisional di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk salah satunya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribu dan hal itu sudah terjadi sejak sekitar tiga pekan terakhir ini.
Para pedagang juga mengaku bahwa harga beras yang berjenis premium baik menjadi Rp. 13 ribu per kilo, yang mana semula dijual hanya dengan harga Rp. 12 ribu saja. Sedangkan untuk beras dengan jenis medium mengalami kenaikan harga sekitar Rp. 10 ribu menjadi Rp. 12 ribu per kilogramnya.
Dalam upaya untuk bisa mencukupi cadangan atau stok beras demi bisa mengintervensi harga di pasar agar bisa menjadi semakin stabil, maka adanya gejolak beras nasional ini berusaha ditangani oleh pemerintah dengan sebaik mungkin.
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Gudang Bulog di Karawang menginstruksikan kepada Perum Bulog untuk melakukan gelaran operasi pasar (OP), baik itu pada tingkat ritel maupun pada tingkat pedagang besar (grosir) agar harga beras di tingkat konsumen bisa menurun.
Sebagai informasi, bahwa Badan Pertanian dan pangan Dunia (FAO) mencatat kalau indeks harga beras secara global sendiri kini telah menyentuh pada angka 142,4 poin pada bulan Agustus tahun 2023 atau mencapai rekor tertingginya dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Adanya kelangkaan beras jelas saja sangat berpotensi terjadi mengingat bagaimana produsen utama seperti di India melarang adanya aktivitas ekspor beras pada bulan Juli lalu demi bisa memenuhi kebutuhan domestik mereka sendiri. Sementara itu, di beberapa negara lain juga memberikan sinyal akan melakukan langkah yang serupa.
Sedangkan di dalam negeri sendiri, harga beras memang mulai merambat naik sejak bulan Juli tahun 2022 lalu, akibat adanya anjlok produksi nasional di tengah kemarau yang panjang dengan fenomena El Nino kala itu, yang mana diperkirakan akan terus berlangsung sampai awal tahun 2024 mendatang dan juga ada fenomena kenaikan harga pupuk akibat Perang Rusia dan Ukraina.
Sekretaris Perum Bulog, Awaludin Iqbal mayakini target sebanyak 1,2 juta ton CBP pada akhir tahun 2023 akan mampu terpenuhi melalui aktivitas impor dan juga penyerapan gabah dari para petani lokal meski Bulog sendiri harus mendistribusian sebanyak 630 ribu paket bantuan sosial (bansos) beras bagi sebanyak 23,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Bansos tersebut masing-masing sebesar 10 kilogram beras per bulan bagi sebanyak 23,5 juta KPM untuk tiga bulan, terhitung sejak bulan September, Oktober dan November 2023. Hal tersebut merupakan paket kedua selama tahun 2023 ini, setelah sebelumnya sejumlah yang sama diberikan kepada 23,5 juta KPM di bulan Maret, April dan Mei 2023.
Di samping upaya pemerintah untuk terus menstabilkan harga beras di pasaran dengan melakukan operasi pasar, kemudian memastikan akan stok atau cadangan di Bulog dan juga melakukan penyerapan kepada para petani lokal, namun di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya untuk semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu caranya adalah dengan adanya pembangunan, yang memang sangat diperlukan agar bisa dilakukan bahkan pada setiap daerah agar bisa tercipta kesejahteraan masyarakat secara merata dan menghilangkan kesenjangan sosial di tengah warga. Karena dengan adanya pembangunan tersebut, maka juga akan semakin mempermudah masyarakat dalam melakukan berbagai macam kegiatan ekonomi mereka.
Kesadaran akan pentingnya aktivitas investasi untuk terus didorong juga dibantu dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) karena ketika investasi bisa dengan lancar dan baik dilakukan, maka pembangunan pun akan ikut terbantu dengan optimal pula. Dengan adanya kegiatan penanaman modal tersebut dengan baik entah itu berasal dari para investor dalam ataupun luar negeri, tentunya juga akan sangat menentukan akan lajunya pertumbuhan ekonomi di daerah dan berpengaruh pula pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Maka dari itu, pemerintah terus mempermudah adanya investasi dan berupaya menarik sebanyak mungkin investasi yang masuk ke Indonesia demi bisa menunjang adanya pembangunan yang digencarkan. Lantaran hal tersebut akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan dari masyarakat pun akan meningkat. Di sisi lain, untuk semakin menekan harga beras yang meninggi di pasaran, pemerintah juga menerapkan banyak strategi.
)* Penulis adalah Kontributor Yudistira Institute