Bali – Archipelagic and Island States (AIS) Forum, sebuah organisasi yang fokus pada negara-negara kepulauan di seluruh dunia, telah berperan penting dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi biru.
Dalam konferensi terbarunya, Abdul Wahib Situmorang, Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, mengungkapkan berbagai upaya konkret yang telah dilakukan oleh AIS Forum untuk memajukan sektor ini sejak berdirinya pada tahun 2018.
Salah satu aspek utama dari inisiatif AIS Forum adalah dukungannya terhadap lebih dari 500 startup yang beroperasi di negara-negara kepulauan. Dukungan ini mencakup pendanaan dan pengembangan kapasitas melalui pelatihan, lokakarya, business matching, dan inisiatif lainnya. Tujuan utamanya adalah mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan.
“Dukungan kepada 500 startup tersebut melalui pendanaan maupun pengembangan kapasitas seperti training, workshop, business matching, dan sebagainya. Ragam kerja sama AIS Forum telah membawa berbagai hasil,” ungkap Wahib dalam keterangan di Jakarta.
Selain itu, AIS Forum juga telah berhasil berkolaborasi dengan lebih dari 1.500 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, untuk membantu mereka mengembangkan bisnis mereka sendiri.
Program beasiswa senilai sekitar 430.000 dolar AS atau sekitar 672 juta rupiah telah diberikan, memberikan akses kepada individu untuk pendidikan dan pelatihan yang mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
“Juga dengan bantuan riset yang kami berikan kepada peneliti dan akademisi yang hingga saat ini telah mencapai 204.500 dolar AS dan menghasilkan luaran yang sudah juga kami jadikan percontohan di negara-negara AIS lainnya,” imbuhnya
Dalam upaya mendukung perkembangan wirausaha, AIS Forum memberikan dana awal (seed funding) sebesar 185.000 dolar AS kepada berbagai startup untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diadopsi oleh negara-negara kepulauan lain yang berpartisipasi. Ini adalah langkah penting untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi biru secara global.
“Karena itu, Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum akan dapat meningkatkan kerja sama antarnegara-negara pulau dan kepulauan yang ada di dunia,” ujar Wahib.
Sementara itu, Andreas Dipi Patria, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menegaskan bahwa melalui AIS Forum, Indonesia akan memperkuat peranannya di mata internasional dan memberikan manfaat dalam pertukaran inovasi bagi negara-negara kepulauan. Hal ini sejalan dengan diplomasi Indonesia yang berfokus pada kerja sama nyata dan inklusif bagi seluruh masyarakat di pulau-pulau dan kepulauan yang sangat bergantung pada sumber daya laut.
“Ini merupakan bagian dari diplomasi Indonesia melalui pendekatan kerja sama secara nyata dan inklusif bagi seluruh masyarakat pulau dan kepulauan yang hidupnya tidak bisa dilepaskan dari laut,” jelas Andreas.
AIS Forum terus menjadi pemimpin dalam mendukung pertumbuhan ekonomi biru dan mempromosikan keberlanjutan di negara-negara kepulauan, dengan harapan bahwa kerja sama antara negara-negara ini akan semakin meningkat di masa depan.
*